Hello there! If you are new here, you might want to subscribe to the RSS feed for updates on this topic.
Powered by WP Greet Box WordPress Plugin
There is nothing permanent except change. – HeraclitusBerubah atau binasa. Kalimat itu bukan baru saya dengar. Sudah cukup sering dan memang saya sangat setuju dengan kalimat itu. Bahasa bulenya Change Or Die.
Namun belakangan ini saya merasa kok kalimat itu cocok banget dengan saya. Apalagi saya baru membaca buku dengan judul itu.
Ya, memang cocok. Bagaimana tidak, saya agak keenakkan dan malas untuk berubah. Saya masuk lagi ke dalam comfort zone alias zona nyaman. Hanya saja kali ini zona nyaman saya bukan sebagai karyawan, tetapi sebagai pemasar internet.
Saya belum pede untuk menyebut diri saya netpreneur karena masih ngerasa jauh banget dibanding dengan nama nama besar di dunia internet terutama di indonesia seperti Anne Ahira atau Cosa Aranda.
Back to topic, jadi setelah berhasil dengan satu metode bisnis online, saya mulai agak malas untuk cari-cari dan berusaha yang lain. Saya sudah merasa pas (keenakan sepertinya) sebelum akhirnya saya sadar, atau dipaksa sadar lebih tepatnya bahwa untuk berubah adalah sebuah keharusan. Bahkan metode yang kita gunakan pun harus selalu diupdate atau diperbaharui.
Ada yang bilang, jangan menempatkan telur-telur kita dalam satu keranjang. Jika kita tidak berubah, tentu akan sulit untuk bersaing dengan mereka yang selalu memperbaharui diri.
Google saja, sebuah perusahaan raksasa di dunia internet selalu melakukan perubahan yang tentu saja tujuannya adalah untuk memperbaiki diri. Berusaha memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi penggunanya. Lalu kenapa saya tidak berubah?
Mau tidak mau, saya harus berusaha untuk berubah dan selalu memperbaiki diri agar tidak binasa. Tulisan ini pun bisa dianggap sebagai salah satu usaha saya untuk berubah menuju ke yang lebih baik. Hal ini bukan cuma di dalam dunia online, tapi dalam semua aspek.
Bagaimana tindakan anda untuk berubah tentu saja bisa berbeda antara masing-masing orang. Itu tergantung bidang dan kepentingannya. Anda bisa mulai dengan melihat kegagalan anda dengan cara yang berbeda. Belajar dan jadikan kegagalan sebagai guru.
Bagi saya langkah yang terpenting untuk berubah adalah keinginan. Pengetahuan, apalagi yang bersifat teknis bisa menyusul.
Tips mengenai hal ini mungkin akan saya tulis dalam tulisan saya berikutnya.
Sudah siapkah Anda berubah?
Popularity: 8% [?]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar