Modifikasi Yamaha Jupiter MX 150 cc
Ffffiiuuhh… syukurlah rampung juga project modifikasi mesin Yamaha Jupiter MX special order dari Jakarta. Setelah seminggu lebih mesin ngendon pada proses manufacturing di tukang bubut, datanglah cylinder head lengkap dengan rubahan Klep milik Suzuki Satria F150. Hore, dengan suka cita dan riang gembira kita membuat welcome party untuk kedatangan sang mesin, ckckckc… kaya apa aja J Suka lebay… hahahaha…
Wih.. uapik tenan yo valve seat dari bahan alumunium bronze,selain menambah performa, estetika mesin meningkat. Kelihatan eksotis banget gitu lohhh… maunya sih kita laminating aja nih mesin terus dipajang di etalase heheheh tapi apa daya, ini mesin performa bukan buat pajangan. Buat di Gas Polll…!!!
Dengan Konfigurasi klep dari motor Suzuki Satria F150, 22mm untuk intake valve, serta 19mm untuk exhaust valve dirasa cukup untuk mensuplai lonjakan kapasitas mesin sekitar 150cc yang sudah mengadopsi 57mm bore, mengimbangi panjang stroke sehingga konfigurasi mesin saat ini mendekati Square dengan desain ini diharapkan power atas-bawah dapet.
Bor Tuner pun dikeluarkan dari kardus, tidak lupa sigmat, caliper gauge, mata tuner dan senjata paling penting dari H.Wawan, kopi hitam pahit! Setelah dilakukan measuring pada cylinder head, mengukur volume standard lubang intake, volume standard lubang exhaust, combustion chamber volume, dicatat sana-sini kalkulasi sini-situ, mulai deh mengencangkan mata tuner di ujung bor. Siap perang!
Proses “pemerkosaan” mesin pun dilanjutkan, zzzuuunnnggg mata tuner dan tangan H.Wawan menyatu menyabet sekat antara valve guide, membuatnya menjadi sangat tipis dan terlihat tajam layaknya kampak. Dilanjutkan dengan expanded side 1mm dari ukuran standard. Gerus, digerus, dielus, dielus. Lumayan lama juga nih menyelesaikan porting job karena diperlakukan layaknya bini, diati-ati, alon-alon boy! Finishing port permukaan diselesaikan dengan kertas gosok kasar agar permukaan intake port tidak terlalu licin, melainkan masih beralur. Akhirnya terbentuklah intake port sebesar 25.5mm, mengingat diameter klep jika disatukan adalah 31mm, rasio porting saat ini adalah 82% dari diameter klep dan melalui kalkulasi velocity porting ini didesain bekerja efisien mengejar putaran mesin diatas 10.000 RPM. Untuk mengejar akselerasi maka mesin ini didesain untuk kuat digebuk kompresi 11 : 1. Isinya pake pertamax plus ya bos, tapi kalo lagi bokek diisi premium juga gpp heheheh.. Jangan lupa kampas kopling diganti punya Honda Karisma, trus pir kopling pake yang bagusan biar power transfer gak lost di kopling.
Exhaust port dibuat smooth, dan dipoles beberapa kali agar mengkilat serta memperlambat exhaust port berkerak. Mengingat jalur ini dilalui akan dilalui hawa-hawa panas meski tak sepanas api neraka, ingatlah wahai manusia hidup hanya sementara saja. Jah, kok khotbah. Kembali ke teknikal, tarik mang.
Setelah selasai porting tinggal menerapkan camshaft, masuklah ke laboraturium noken as kita. Disini camshaft didesain ulang untuk trek jarak jauh karena mengingat sang empu nya motor masih suka make ni motor jalan-jalan. Lagian Jakarta kan seneng balap jarak jauh, a.k.a 800metres jadi ya noken as menyesuaikan lah.
Oiya, exhaust sistem kita ganti dengan knalpot Racing AHAU special order untuk Yamaha Jupiter MX. Dikarenakan kita keliru order, ternyata knalpot yang di desain untuk Road Race seperti order terakhir T_T hiks hiks… Jadinya gak bisa dipasang ke footstep standard. Ga ada yang mau beli nih, dijual murmer deh, dihitung harga second J Ayo ayo yang beli yang beli.. tele-tele ya bookkkk… ^_~
Cape deh pokoknya kalo ngejelasin, mending liat-liat gambarnya aja lebih afdol, beautiful!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar