Porting head Satria F150
Alhamdulillah,
Bersyukur masih bisa diberi kesempatan untuk terus berbagi cerita
dengan kawan-kawan semua, disela kesibukan bengkel yang semakin padat
berisi ( hahahha… awas jangan mikir ngeres :p ), dikejar-kejar
deadline, akhirnya kami dapat membagi sedikit ilmu dan kesempatan yang
diberikan oleh ALLAH Swt kepada kami dalam hal modifikasi mesin, hehehe…
kalau tentang fatwa rokok mah kita belum ada waktu untuk menelaah :p
Kiks RAT pusing liat beginian
Di awal tahun 2010 ini, kami awali dengan membuka sedikit rahasia
korekan dahsyat suzuki Satria F 150, berbekal kemampuan yang dimiliki
mas wawan dalam membidani mobil balap drag saya dulu, tentu bukan hal
yang sukar memahami kinerja mesin berbasic dua noken as dalam satu
kepala silinder atau terkenal dengan istilah DOHC. Apalagi selama ini,
spesialisasi kami dalam menangani mesin 4 klep, seperti yamaha Jupiter
MX tidak pernah berhenti dalam belajar, riset, dan inovasi. InsyaALLAH,
korekan simple ini akan sangat mengena.
Head racing satria F150
Fokus tetap pada modifikasi sektor otak tenaga motor 4 ketuk, yaitu
pada desain kepala silinder, noken as, konfigurasi katup, jalur
pemasukan dan pembuangan bahan-bakar, serta perbandingan kompresi. Katub
standard yang berdimensi 22 milimeter pada inlet dan 19 milimeter pada
outlet, pastinya langsung kita lengserkan, lha wong MX aja biasanya pake
katub Satria F bahkan spec 2010 mengadopsi katub yang lebih besar lagi,
masak satria F pake katub standardnya, lha nanti kalau ditengah jalan
disalip MX dikiranya Sulapan, trus setengah percaya ga percaya hehehehhe
dialing cam satria F150
Sebenarnya apa kurang besar sih katub standard FU? Untuk desain motor
standard itu sudah lebih dari cukup. Dengan dimensi piston berdiameter
62mm, katub inlet fu yang berdiameter 22mm itu kalau di konversi menjadi
single valve aslinya sudah sebesar 31mm. HAH?! Gede banget..?! Ga
percaya? mari kita hitung, luasan area tiap katub Fu senilai 380 mm
persegi, didapat dari perkalian konstatanta Phi dengan kuadran jari-jari
katub. Hasil itu dikalikan jumlah katub yang sebanyak 2 biji, didapat
760 mm persegi. Nah luasan ini akan kita pakai untuk mencari diameter
katub jika Fu itu memaki single valve saja, maka 760 dibagi konstanta
3,1416, hasilnya kemudian di akar kuadrat untuk mencari jari-jari katub
bayangan. Ketemu hasil akhirnya = 15,55mm itu jari-jari katubnya. Nah
kalau diameternya berarti ya 31mm toh. Bandingkan dengan tiger yang
memiliki piston 63.5mm dengan katub inlet 31.5, fu memiliki bore to
valve ratio lebih besar dibanding tiger. Tapi itu kan untuk ukuran
standard…
Suzuki satria F 150
Kalau modifikasi ya langsung saja benamkan klep 24/21mm ke kepala
silinder Satria F, untuk mengimbangi silinder yang dijejali piston
SCORPIO. Ukuran itu sudah cukup pas seperti bawaan Scorpio yang
berdiameter klep inlet 34mm. Torsi lebih besar, disokong dari kapastitas
torak silinder yang membeludak 8mm. Nafas mesin disokong dari dimensi
katub lebih besar, alhasil bisa dibentuk ulang geometri porting yang
lebih luas.
Bore UP Suzuki Satria
Ditambah angkatan noken as setinggi hampir 8milimeter. Untuk
mendesain noken as satria F150 ini, kita pun meriset alat bubut noken as
yang baru, selain buka-buka lagi buku noken as, ngerpek hehehehe… Alat
yang baru dengan fitur pengunci durasi, memaksimalkan kepresisian
kinerja cam, sehingga antar 1 lobe cam dengan lobe yang lain dapat
ketemu titik phasing yang sama serta profil cam serupa. Dengan adanya
pengunci durasi ini kita jadi lebih mudah membikin kem, tinggal tetapkan
patokan yang dimau, nyalain mesin kem, tinggal merem juga jadi deh
hehehehehe…
Belajar tiada henti…
Mesin bubut cam terbaru, lebih stabil, lebih presisi
Venturi karburator agar dapat mensupplay nafas tenaga mesin minimum
28 milimeter dengan sistem bukaan skep langsung bereaksi terhadap kabel
gas, tidak seperti karburator bawaan motor yang lemot… heheheheh ga
sporty banget.
Kemudian bagaimana mensiasati bentuk porting satria F150 yang
cenderung oval? Jangan pusing, lha wong porting Bajaj pulsar yang bentuk
kotak aja kita bisa pecahkan solusinya, apalagi ini… yeekkkk guaya…
langsung ditimpuk sandal dah kalok belagu
Pada jaman dahulu kala, saat berguru di padepokan silat, sang suhu
racing mengajarkan ilmu konversi geometri oval ke dalam bentuk bulat.
yaitu panjang + tinggi, dikali 50 %. Waktu itu saya ga percaya eh
disuruh nyopot karburator motor jupiter saya, disuruh ngukurin, trus
suruh bongkar n bersihin karburator sekalian, lalu ukur diameter tabung
skep jupiter, eh lah kok sama dengan rumusnya… nemu nang di wong iki
rumus koyo ngene, apes deh kena dikerjain suruh bersih2 karburator gara2
ga percaya wkwkwkkw
Ya sementara ini pake rumus itu dulu sampai nanti saya temukan rumus
yang lebih presisi pake sin cos tangen , kalok makin rumit kan kayaknya
lebih keren gitu hehehehe…
Porting head satria F150
Akhirnya dengan patokan itu, mas wawan langsung saya komando untuk
melebarkan porting satira f sepanjang 30 milimeter dengan tinggi sebesar
26 milimeter. Didapat hasil konversi porting sebesar 28 milimeter, ya
cukupan lah untuk mengatur gas speed dan velocity satria F yang rendah
karena langkah nya pendek. kalau portingnya kebesaran justru bisa-bisa
motor jadi boyo n ngos-ngos an… Gawat tuh.
Sama halnya dalam porting exhaust suzuki satria 120 R, kalau exhaust
port ketinggian, durasi terlalu besar, rasio kompresi dinamis rendah
otomatis motor loyo, kecuali squish pada silinder head dipadatkan dan
minta bahan-bakar oktan tinggi baru mau, ya tapi kan ga cocok kalau buat
harian…
Satria 120 R
Eh kok jadi bahasin 2 tak ya ehehhehe… tapi seru juga kok modif
suzuki satria 2 tak, jadi inget masa SMA dengan desain knalpot 3V3, plus
dibenamkan piston dari motor sport RGR 150cc… karburator SP 28mm,
biuuuhhhhhh… ngeri! Tapi menyangkut masalah knalpot suzuki 2 tak ini,
dari dulu, jika tukang knalpot ente mau berkata jujur, pasti bilang
susah menemukan setelan yang pas, apalagi jika basic korekan
mengandalkan knalpot standard meski silincer sudah dibenami pipa 20
milimeter. Namun dengan perhitungan yang ada, paling tidak kita bisa
membuat desain yang ideal untuk karakter mesin tertentu. Tinggal
ketelatenan mekanik lah yang menentukan hasil akhir setingan.
Tuning Blok Suzuki Satria
Kalau ini porting untuk karburator gede
Lanjut ke satria baja hitam kita, selesai desain mesin, kita cari
aksesoris pelengkap pembangkit tenaga, otak pengapian kita percayakan
REXTOR untuk menyelaraskan kurva dengan laptop. Kemudian gas buang kita
belanjakan dari produk CMS, lekukan dan dimensi pipanya menarik hati,
meski 20 lembaran uang merah harus dikorbankan pemilik motor untuk
meminang knalpot istimewa ini. PERFECTO DE ITALIANO
Keren modis gaul dan bisa dibuat balap… ya Satria F150.
Leher pipa knalpot CMS
Tetap Sehat – Tetap Semangat – Biar Bisa Modifikasi Mesin Tiap Hari
R.A.T MOTORSPORT
Raya Bypass Juanda No. 1, SIDOARJO
contact us : 085645577007
be our friend @ facebook : Swega RAT, Wawan RAT , Kicky RAT