Alhamdulillah,
Alkisah ada mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang nyasar di bengkel baru R.A.T, dengan mengendarai Suzuki Smash keluaran 2003, meski tergolong lawas tapi motornya masik mulusss… didandani minimalis asyik dengan velg alumunium TDR Racing U-Shape dan ban Comet ramping membuat tampilan motornya sporty. Dengan membawa tas gendong besar warna hitam, syukurla isinya bukan bom hehehe, ternyata setelah dibuka, Ooo… bak kopling manual. Niat ingin pasang Kopling manual, berkonsultasi dengan punggawa-punggawa R.A.T eh,, malah diracuni virus modifikasi mesin.
“Nanggung boss, kata om ibnu sambodo kalok cumak pasang kopling tapi mesin standard itu tabu… ” kata bang Yunus asal ceplos,
“mending di port – polished sekalian mas mesinnya, biar akselerasi lebi ringan ” si jago porting, kang Wawan, menimpali.
“Atur ulang rasio kompresi mas, pakai piston ini, pasti lebih keras, deck clearances sama dengan standard tapi… ” sambung saya menyodori piston DG Daytona yang memiliki diameter 55mm dan menunjukkan kepala piston yang nonong kaya lohan.
“Noken as biar saya yang atur durasi dan lifter nya mas,” Indra si murid bapak Gandoz tepepa yang lagi asyik masyuk bubut cam unjuk bicara.
“Terus saya bagian apa…?” Kata mas donny dengan polosnya menyahut… semua menoleh dan ketawa-ketiwi liat wajah lugunya, melas.. wkwkkwkwkw
Dengan bisikkan-bisikan yang saling bersahutan, masuk kuping kiri, mau keluar dari kuping kanan, dorong lagi dari kuping kanan, mau keluar dari kuping kiri, sahut lagi… akhirnya kata-kata kami merasuk ke dalam jiwa, terlihat dari matanya yang berbinar dan liurnya yang mulai menetes tanda dia ngebeettt banget dan ga tahan godaan modifikasi mesin yang kami tawarkan.
“Oke mas, berapa yang harus saya bayar tuh… ” katanya mantab!
Akhirnya kalkulator dikeluarkan dari laci, kalkulasi dana, Mr. W sang empu motor mengeluarkan dompet, dipikir-pikir, dirasa masik cukup buat jajan di kampus, akhirnya salaman. Tosss… Modifikasi pun disiapkan untuk mengguncang jalanan surabaya.
bettzz… bak kopling standard dilengserkan, perangkat kopling sentrifugal di las mati dengan bobot tersisa 800 gram. Kampas kopling diganti bawaan suzuki satria 120 R dengan pir kopling dari CLD Racing.
Blok dan head di bongkar. Porting masuk dan buang tak luput disempurnakan dengan kikisan pisau tuner sebanyak 1mm total pada inlet dan minus 1mm dari packing knalpot pada lubang exhaust. Kubah ruang bakar didesain 11cc untuk menampung jenong piston racing itu. Cylinder segera di overbore, piston DG dipilih karena memiliki lapisan teflon dan jalur oli extra untuk menurunkan friksi di dinding liner, diharapkan dapat mengurangi power losses saat melakukan langkah kompresi.
Noken as didesain durasi kecil untuk harian, 260 derajat pada inlet dan 265 derajat pada outlet, tinggi angkatan klep dipatok pada kisaran 7 milimeter. Knalpot memakai buatan RAT terbaru yang dilabeli “DRAX” siap untuk memberikan efek bernouli maksimum dalam melepas gas buang.
Wruuuuummm… dengan bahan bakar premium, abah – begitu panggilan akrabnya – siap meluncur menjelajahi jalanan surabaya dengan tawa ceria dan semangat berangkat ke kampus.
Tetap Sehat-Tetap Semangat — Biar bisa modifikasi mesin tiap hari.
Alkisah ada mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang nyasar di bengkel baru R.A.T, dengan mengendarai Suzuki Smash keluaran 2003, meski tergolong lawas tapi motornya masik mulusss… didandani minimalis asyik dengan velg alumunium TDR Racing U-Shape dan ban Comet ramping membuat tampilan motornya sporty. Dengan membawa tas gendong besar warna hitam, syukurla isinya bukan bom hehehe, ternyata setelah dibuka, Ooo… bak kopling manual. Niat ingin pasang Kopling manual, berkonsultasi dengan punggawa-punggawa R.A.T eh,, malah diracuni virus modifikasi mesin.
“Nanggung boss, kata om ibnu sambodo kalok cumak pasang kopling tapi mesin standard itu tabu… ” kata bang Yunus asal ceplos,
“mending di port – polished sekalian mas mesinnya, biar akselerasi lebi ringan ” si jago porting, kang Wawan, menimpali.
“Atur ulang rasio kompresi mas, pakai piston ini, pasti lebih keras, deck clearances sama dengan standard tapi… ” sambung saya menyodori piston DG Daytona yang memiliki diameter 55mm dan menunjukkan kepala piston yang nonong kaya lohan.
“Noken as biar saya yang atur durasi dan lifter nya mas,” Indra si murid bapak Gandoz tepepa yang lagi asyik masyuk bubut cam unjuk bicara.
“Terus saya bagian apa…?” Kata mas donny dengan polosnya menyahut… semua menoleh dan ketawa-ketiwi liat wajah lugunya, melas.. wkwkkwkwkw
Dengan bisikkan-bisikan yang saling bersahutan, masuk kuping kiri, mau keluar dari kuping kanan, dorong lagi dari kuping kanan, mau keluar dari kuping kiri, sahut lagi… akhirnya kata-kata kami merasuk ke dalam jiwa, terlihat dari matanya yang berbinar dan liurnya yang mulai menetes tanda dia ngebeettt banget dan ga tahan godaan modifikasi mesin yang kami tawarkan.
“Oke mas, berapa yang harus saya bayar tuh… ” katanya mantab!
Akhirnya kalkulator dikeluarkan dari laci, kalkulasi dana, Mr. W sang empu motor mengeluarkan dompet, dipikir-pikir, dirasa masik cukup buat jajan di kampus, akhirnya salaman. Tosss… Modifikasi pun disiapkan untuk mengguncang jalanan surabaya.
bettzz… bak kopling standard dilengserkan, perangkat kopling sentrifugal di las mati dengan bobot tersisa 800 gram. Kampas kopling diganti bawaan suzuki satria 120 R dengan pir kopling dari CLD Racing.
Blok dan head di bongkar. Porting masuk dan buang tak luput disempurnakan dengan kikisan pisau tuner sebanyak 1mm total pada inlet dan minus 1mm dari packing knalpot pada lubang exhaust. Kubah ruang bakar didesain 11cc untuk menampung jenong piston racing itu. Cylinder segera di overbore, piston DG dipilih karena memiliki lapisan teflon dan jalur oli extra untuk menurunkan friksi di dinding liner, diharapkan dapat mengurangi power losses saat melakukan langkah kompresi.
Noken as didesain durasi kecil untuk harian, 260 derajat pada inlet dan 265 derajat pada outlet, tinggi angkatan klep dipatok pada kisaran 7 milimeter. Knalpot memakai buatan RAT terbaru yang dilabeli “DRAX” siap untuk memberikan efek bernouli maksimum dalam melepas gas buang.
Wruuuuummm… dengan bahan bakar premium, abah – begitu panggilan akrabnya – siap meluncur menjelajahi jalanan surabaya dengan tawa ceria dan semangat berangkat ke kampus.
Tetap Sehat-Tetap Semangat — Biar bisa modifikasi mesin tiap hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar