Psikotes memang satu hal yang menarik untuk dibahas karena banyak orang merasa bahwa psikotes
lah yang menggagalkan keinginan mereka untuk bergabung dengan sebuah
perusahaan, merasa psikotes adalah satu hal yang sulit ditaklukkan dan
membutuhkan persiapan special. Bagi sebagian orang psikotes
merupakan satu hal yang menakutkan atau minimal membuat mereka
bertanya-tanya apa yang harus dilakukan ketika menghadapinya.
Ketika mendapatkan panggilan untuk melaksanakan psikotes, beragam respon yang dikeluarkan seperti berburu buku-buku sukses melaksanakan psikotes, bertanya kepada orang yang pernah menjalaninya, bertanya kepada ahlinya (psikolog) terkait apa yang perlu dipersiapkan atau dilakukan ketika psikotes sampai meminta bocoran soal-soal psikotes yang “biasanya” diberikan.
Pertanyaannya adalah perlukan kita melakukan hal-hal tersebut sebelum menghadapi psikotes…? Karena pada umumnya orang yang sudah memahami arti dari psikotes, mereka justru tidak terlalu ribet dengan “ritual-ritual” tersebut melainkan menyiapkan fisik dan mentalnya agar bisa lebih siap dengan psikotes yang akan dihadapi. Persiapan seperti apa yang mestinya Anda lakukan bisa And abaca pada artikel kami yang lainnya. Artikel kali ini akan mencoba membahas lebih banyak mengenai psikotes itu sendiri dan mengenalkan konsep psikotes secara lebih jauh.
Apakah Psikotes Itu…??
Psikotes adalah tes yang dilakukan untuk mengukur aspek individu secara psikis. Tes ini dapat berbentuk tertulis, proyektif, atau evaluasi secara verbal yang teradministrasi untuk mengukur fungsi atau kemampuan kognitif dan emosional seseorang. Tujuan dari dilaksanakannya tes ini adalah untuk mengukur berbagai kemungkinan atas bermacam kemampuan orang secara mental dan factor-faktor yang mendukungnya, termasuk prestasi dan kemampuan, kepribadian, dan intelegensi. Jadi sederhananya, psikotes adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui gambaran seseorang mulai dari kemampuan kognitifnya, kondisi emosinya, kecenderungan-kecenderungan sikap dan hal-hal yang mempengaruhi kecenderungan tersebut. Jadi dalam psikotes, kemampuan yang diukur tidak melulu terkait dengan IQ seseorang. Selain tes IQ ada juga tes kepribadian, dan wawancara. Dari integrasi tes-tes tersebut, maka akan diperoleh gambaran mengenai orang yang di tes yang kemudian disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Tes Apa Saja yang Diberikan Saat Psikotes…??
1. Tes Intelegensi atau IQ test
Pada tes ini Anda akan dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan kemampuan intelegensi anda, seperti pemahaman masalah-masalah sehari-hari, logika perfikir, daya abstraksi, kemampuan menyelesaikan permasalahan, strategi berfikir, daya ingat, kemampuan teknis dan hal-hal lain yang terkait dengan fungsi kognitif Anda. Intinya tes ini mengukur segala sesuatu terkait potensi intelegensi Anda dan optimalisasi dari potensi tersebut saat ini.
2. Performance Test
Biasanya tes ini diberikan dalam deret Angka dimana Anda harus menjumlahkan angka-angka yang ada dalam lembar kerja Anda. Tes ini memang sering dilakukan terutama dalam setting industri. Saking seringnya diberikan, banyak orang yang melakukan trik-trik khusus untuk “membuat dirinya sukses” mengerjakan tes ini. Seperti yang banyak sekali dibahas bahwa sejatinya psikotes “mengharapkan” Anda bekerja sesuai dengan kemampuan Anda sendiri, maka menerapkan trik dalam mengerjakan soal-soal justru akan menjatuhkan diri Anda sendiri dan memberikan “stempel” negative pada diri Anda sendiri. Perlu Anda ketahui bahwa dalam beberapa materi tes, sebelum dianalisa lebih jauh maka hasil kerja Anda kan tampil dalam grafik-grafik dan bentuk grafik yang tidak alami mengindikasikan tidak alaminya cara kerja Anda. Hal ini masih didukung oleh hasil observasi dari tester yang kadang meskipun mereka “diam” tapi sebenarnya mereka mencatat perilaku Anda.
3. Personality Test
Sumber daya manusia adalah salah satu faktor yang berperan penting dalam meningkatkan kinerja perusahaan, oleh karena itu tes kepribadian menjadi satu hal yang pentig dan biasanya menjadi fokus utama daam menentukan apakah seseorang diberi kesempatan bergabung, diterima di sebuah perusahaan ataukah profile kepribadiannya kurang sesuai dengan culture perusahaan. Dalam setting industri, terdapat dua bentuk tes kepribadian yang digunakan untuk menggali karakteristik individu, yaitu tehnik proyektif dan tes inventori. Tes menggambar pohon, menggambar orang atau menggambar dengan bantuan stimulus merupakan contoh tes dengan tehnik proyektif yang bertujuan untuk melihat kecenderungan kepribadian Anda seperti kecendrungan Anda melihat diri sendiri dan lingkungan, bagaimana berinteraksi dengan lingkungan, bagaimana menghadapi situasi yang memberikan tekanan, bagaimana merespon permasalahan, konsep diri dan masih banyak hal lain. Selanjutnya materi tes yang berisi pilihan-pilihan dimana Anda diminta memilih pernyataan yang paling Anda sukai adalah bentuk tes inventori. Tes ini juga bertujuan untuk melihat kecenderungan kepribadian seseorang. Penggunaan kedua tehnik ini memang akan membuat membuat data dan informasi mengenai seseorang menjadi lebih lengkap dan gambaran orang menjadi lebih utuh. Penggunaan tes kepribadian ini memang tidak bisa dikelabui. Akan terlihat apakah seseorang sungguh-sungguh dalam mengerjakan atau tidak serius dalam pengerjakannya. Dari penjelasan diatas tampak bahwa yang diungkap dari tes kepribadian adalah kebiasaan-kebiasaan, bagaimana orang memandang masalah yang sedang ia hadapi, kondisi emosi, pola interaksi baik dengan diri sendiri maupun orang lain atau lingkungan sekitarnya, bagaimana merespon tekanan, motivasi, bahkan dari tes kepribadian ini bisa dilihat juga taraf kecerdasannya.
Ketika mendapatkan panggilan untuk melaksanakan psikotes, beragam respon yang dikeluarkan seperti berburu buku-buku sukses melaksanakan psikotes, bertanya kepada orang yang pernah menjalaninya, bertanya kepada ahlinya (psikolog) terkait apa yang perlu dipersiapkan atau dilakukan ketika psikotes sampai meminta bocoran soal-soal psikotes yang “biasanya” diberikan.
Pertanyaannya adalah perlukan kita melakukan hal-hal tersebut sebelum menghadapi psikotes…? Karena pada umumnya orang yang sudah memahami arti dari psikotes, mereka justru tidak terlalu ribet dengan “ritual-ritual” tersebut melainkan menyiapkan fisik dan mentalnya agar bisa lebih siap dengan psikotes yang akan dihadapi. Persiapan seperti apa yang mestinya Anda lakukan bisa And abaca pada artikel kami yang lainnya. Artikel kali ini akan mencoba membahas lebih banyak mengenai psikotes itu sendiri dan mengenalkan konsep psikotes secara lebih jauh.
Apakah Psikotes Itu…??
Psikotes adalah tes yang dilakukan untuk mengukur aspek individu secara psikis. Tes ini dapat berbentuk tertulis, proyektif, atau evaluasi secara verbal yang teradministrasi untuk mengukur fungsi atau kemampuan kognitif dan emosional seseorang. Tujuan dari dilaksanakannya tes ini adalah untuk mengukur berbagai kemungkinan atas bermacam kemampuan orang secara mental dan factor-faktor yang mendukungnya, termasuk prestasi dan kemampuan, kepribadian, dan intelegensi. Jadi sederhananya, psikotes adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengetahui gambaran seseorang mulai dari kemampuan kognitifnya, kondisi emosinya, kecenderungan-kecenderungan sikap dan hal-hal yang mempengaruhi kecenderungan tersebut. Jadi dalam psikotes, kemampuan yang diukur tidak melulu terkait dengan IQ seseorang. Selain tes IQ ada juga tes kepribadian, dan wawancara. Dari integrasi tes-tes tersebut, maka akan diperoleh gambaran mengenai orang yang di tes yang kemudian disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.
Tes Apa Saja yang Diberikan Saat Psikotes…??
1. Tes Intelegensi atau IQ test
Pada tes ini Anda akan dihadapkan dengan pertanyaan-pertanyaan yang terkait dengan kemampuan intelegensi anda, seperti pemahaman masalah-masalah sehari-hari, logika perfikir, daya abstraksi, kemampuan menyelesaikan permasalahan, strategi berfikir, daya ingat, kemampuan teknis dan hal-hal lain yang terkait dengan fungsi kognitif Anda. Intinya tes ini mengukur segala sesuatu terkait potensi intelegensi Anda dan optimalisasi dari potensi tersebut saat ini.
2. Performance Test
Biasanya tes ini diberikan dalam deret Angka dimana Anda harus menjumlahkan angka-angka yang ada dalam lembar kerja Anda. Tes ini memang sering dilakukan terutama dalam setting industri. Saking seringnya diberikan, banyak orang yang melakukan trik-trik khusus untuk “membuat dirinya sukses” mengerjakan tes ini. Seperti yang banyak sekali dibahas bahwa sejatinya psikotes “mengharapkan” Anda bekerja sesuai dengan kemampuan Anda sendiri, maka menerapkan trik dalam mengerjakan soal-soal justru akan menjatuhkan diri Anda sendiri dan memberikan “stempel” negative pada diri Anda sendiri. Perlu Anda ketahui bahwa dalam beberapa materi tes, sebelum dianalisa lebih jauh maka hasil kerja Anda kan tampil dalam grafik-grafik dan bentuk grafik yang tidak alami mengindikasikan tidak alaminya cara kerja Anda. Hal ini masih didukung oleh hasil observasi dari tester yang kadang meskipun mereka “diam” tapi sebenarnya mereka mencatat perilaku Anda.
3. Personality Test
Sumber daya manusia adalah salah satu faktor yang berperan penting dalam meningkatkan kinerja perusahaan, oleh karena itu tes kepribadian menjadi satu hal yang pentig dan biasanya menjadi fokus utama daam menentukan apakah seseorang diberi kesempatan bergabung, diterima di sebuah perusahaan ataukah profile kepribadiannya kurang sesuai dengan culture perusahaan. Dalam setting industri, terdapat dua bentuk tes kepribadian yang digunakan untuk menggali karakteristik individu, yaitu tehnik proyektif dan tes inventori. Tes menggambar pohon, menggambar orang atau menggambar dengan bantuan stimulus merupakan contoh tes dengan tehnik proyektif yang bertujuan untuk melihat kecenderungan kepribadian Anda seperti kecendrungan Anda melihat diri sendiri dan lingkungan, bagaimana berinteraksi dengan lingkungan, bagaimana menghadapi situasi yang memberikan tekanan, bagaimana merespon permasalahan, konsep diri dan masih banyak hal lain. Selanjutnya materi tes yang berisi pilihan-pilihan dimana Anda diminta memilih pernyataan yang paling Anda sukai adalah bentuk tes inventori. Tes ini juga bertujuan untuk melihat kecenderungan kepribadian seseorang. Penggunaan kedua tehnik ini memang akan membuat membuat data dan informasi mengenai seseorang menjadi lebih lengkap dan gambaran orang menjadi lebih utuh. Penggunaan tes kepribadian ini memang tidak bisa dikelabui. Akan terlihat apakah seseorang sungguh-sungguh dalam mengerjakan atau tidak serius dalam pengerjakannya. Dari penjelasan diatas tampak bahwa yang diungkap dari tes kepribadian adalah kebiasaan-kebiasaan, bagaimana orang memandang masalah yang sedang ia hadapi, kondisi emosi, pola interaksi baik dengan diri sendiri maupun orang lain atau lingkungan sekitarnya, bagaimana merespon tekanan, motivasi, bahkan dari tes kepribadian ini bisa dilihat juga taraf kecerdasannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar