Refleksologi
adalah cara pengobatan dengan merangsang berbagai daerah refleks (atau
zona atau mikrosistem) di kaki, tangan, dan telinga yang ada hubungannya
dengan (atau mewakili) berbagai kelenjar, organ, dan bagian tubuh
lainnya.
Terapi itu dipercaya dapat memperkuat
fungsi sistem limfatik yang mengusir racun dan zat berbahaya lain dari
tubuh, sekaligus mengembalikan keseimbangan kimiawi tubuh dan
meningkatkan imunitas.
Refleksologi juga dapat memperbaiki
keseimbangan potensi elektrikal dari berbagai bagian tubuh dengan
memperbaiki kondisi zona yang berhubungan.
Pengobatan refleksologi diyakini bekerja
seperti halnya akupuntur, akupresur, dan shiatsu dalam mengembalikan
keselarasan aliran energi vital (ki atau chi) sepanjang meridian.
Tubuh manusia secara alami mempercepat
proses penyembuhan ketika menerima gangguan pada keseimbangannya, dan
refleksologi mempercepat pemulihan tersebut.
Banyak praktisi refleksologi berpendapat
ada deposit kristal yang menumpuk dan menghambat jalan pada ujung-ujung
saraf. Refleksologi membantu membuka hambatan tersebut sehingga
transmisi impuls berjalan lancar kembali.
Manfaat Refleksologi
Laporan Simposium
Refleksologi Cina di tahun 1996 menemukan bahwa refleksologi kaki 93,63%
efektif merawat 63 penyakit. Setelah menganalisa 8.096 kasus, Dr. Wang
Liang melaporkan bahwa refleksologi efektif dalam menyembuhkan 48,68%
dari semua kasus yang ada dan efektif untuk merawat 44,95% kasus.
Studi
lainnya di Inggris, melibatkan 15 wanita yang mendapatkan sesi setengah
jam refleksologi selama delapan minggu. Hasil temuan mendapati adanya
perbaikan fisik dan emosional yang nyata, peningkatan kepercayaan diri,
untuk tetap termotivasi dan juga konsentrasi.
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Memijat
- Pakailah minyak urut supaya kulit tidak lecet ketika dipijat.
- Sebaiknya melakukan pijatan dua hari sekali atau tiga kali dalam seminggu. Jangan melakukan pijatan setiap hari atau setiap saat karena hal ini malahan akan merusak saraf reflek.
- Setiap titik refleksi biasanya dipijat 5 menit, jika sakitnya keras boleh dipijat 10 menit.
- Jika pemijatan terlalu keras dan pasien merasa kesakitan, maka tekanan pijatan dikurangi dan memindahkan pijat ke bagian lainnya.
- Jangan memijat pada waktu:
- Menderita penyakit menular.
- Bagian tubuh yang luka atau bengkak.
6. Reaksi sesudah dipijat:
- Sakit Ginjal. Setelah dipijat kadang-kadang mengeluarkan air kencing berwarna coklat atau merah. Ini gejala baik, teruskan.
- Sakit Pinggang. Setelah dipijat 3 hari ada kalanya hari ke 4 punggung makin sakit. Ini berarti rintangan peredaran darah berhasil dibobolkan, teruskan.
- Suhu Badan Naik. Ini normal saja sebagai reaksi kelenjar refleksi.
- Timbul Luka/Borok di Paha. Berarti kotoran di dalam darah tidak dibuang secara normal sehingga dibuang melalui luka/borok.
- Urat Darah Menonjol. Berarti sirkulasi darah makin lancar.
- Tumit Bengkak. Kelenjarnya masih terhambat.
- Salah Satu Bagian Tubuh Ada yang Sakit. Ini disebabkan rintangan peredaran darah berhasil dibobolkan.
Perhatian!
- Ada kalanya sekali atau dua kali pijat, orang sudah sembuh dari penyakit, namun biasanya diperlukan waktu yang cukup. Biasanya berangsur-angsur sembuh atau sakitnya berkurang. Karena itu harus rajin dipijat. Untuk penyakit yang berat biasanya diperlukan 20-30 kali pijat atau sepuluh minggu.
- Setiap titik refleksi tidak boleh dipijat lebih dari 10 menit. Ini malah akan membahayakan syarafnya.
- Bagi penderita jantung, kencing manis, lever, dan kanker, memijatnya jangan keras-keras. Tiap titik refleksi hanya boleh dipijat selama 2 menit.
- Dalam waktu 1 jam setelah makan, jangan memijat.
- Selesai dipijat minumlah air putih 2-3 gelas sekaligus, agar kotoran dalam tubuh mudah terbuang bersama air seni. Bagi penderita ginjal berat jangan minum lebih dari 1 gelas.
- Bagi pemijat yang kurang enak badan atau tidak fit maka jangan sekali-kali memijat, karena memijat berarti mengeluarkan tenaga keras, supaya Anda tidak mudah terserang penyakit.
Bagan Refleksologi Kaki
Keterangan:
Bagan Refleksologi Tangan
Bagan Refleksologi Telinga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar